Minuman dingin biasanya menjadi minuman favorit setiap orang. Siapa yang tidak minuman dingin? Apalagi kondisi cuaca yang sangat panas, pasti memancing kita untuk meminum minuman dingin. Biasanya jika ingin mengkonsumsi minuman dingin, pasti minuman tersebut dicampur dengan es batu. Banyak sekali minuman yang enak jika dicampur dengan es batu, misalnya es teh, es jeruk, es kelapa, es campur, es kopi, dan masih banyak lagi lainnya.
Namun tahukah Anda ternyata banyak batu es yang beredar diluar sana mengandung banyak sekali kuman dan bahkan lebih banyak dari kuman yang ada ditoilet? Salah satu kuman yang paling banyak terkandung dalam es batu adalah kuman "E Coli". Lah, kok bagaimana bisa?
Terdengar seperti lelucon, namun hal ini justru diketahui melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang anak perempuan bernama Jasmine Roberts saat ia sedang mengerjakan proyek ilmiah.
Jasmine mengumpulkan sampel es batu dari lima restoran cepat saji terbaik di Florida Selatan, Amerika Serikat (AS).
Dia meneliti es batu yang berasal dari mesin minuman dan es yang berada dalam loket pemesanan.
Sebagai pembanding kesehatan Jasmine juga mengambil sampel dari air toilet dalam restoran tersebut. Selanjutnya semua sampel dibawa untuk diuji di University of South Florida untuk mengetahui kandungan bakteri.
Hasil yang didapat ternyata sangat mengejutkan, es batu tersebut ternyata memiliki kandungan Ecoli yang lebih tinggi dibanding air toilet.
E coli biasanya ditemukan pada air sisa pembuangan dan tentunya ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit.
"Dengan ditemukannya bakteri, tidak menjadi alasan kita harus panik. Meski terlihat mengkhawatirkan, ini adalah temuan baru yang menjadi peringatan agar kita lebih waspada di depannya,” ujar Dr David Katz, kontributor berita kesehatan untuk Good Morning Amerika.
Menurut David dan Jasmine adanya bakteri dalam es batu disebabkan banyak faktor, mesin es yang tidak pernah dibersihkan, banyaknya pegawai restoran cepat saji yang mengambil es dengan menggunakan tangan menyebabkan bakteri mudah ditemui didalam es tersebut. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena air toilet berasal dari pasokan air bersih daerah perkotaan.
Sepertinya mulai saat ini kita harus membuang jauh-jauh pikiran kita es batu di restoran cepat saji itu aman untuk dikonsumsi. Alangkah lebih baiknya jika kita lebih sering mengkonsumsi es batu buatan sendiri untuk meminimalisir kuman yang masuk dalam tubuh kita.
Jadi intinya adalah lebih baik kurangi mengkonsumsi es batu, jikapun ingin mengkonsumsi minuman dingin lebih baik tidak dicampurkan es batu, langsung mengambil minuman dingin dari kulkas. Ataupun anda bisa membuat es batu sendiri dari rumah, dengan kualitas air yang higienis tentunya.
Ref : Tribunnews.com
Namun tahukah Anda ternyata banyak batu es yang beredar diluar sana mengandung banyak sekali kuman dan bahkan lebih banyak dari kuman yang ada ditoilet? Salah satu kuman yang paling banyak terkandung dalam es batu adalah kuman "E Coli". Lah, kok bagaimana bisa?
Ilustrasi batu es yang mengandung banyak kuman |
Bagaimana Bisa Es Batu Mengandung Kuman?
Seperti yang kita ketahui, kebanyakan dari kita mungkin tidak menyadari atau bahkan tidak akan percaya bahwa sebenarnya es batu yang kita konsumsi dari restoran cepat saji memiliki kuman yang lebih banyak dibandingkan di toilet.Terdengar seperti lelucon, namun hal ini justru diketahui melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang anak perempuan bernama Jasmine Roberts saat ia sedang mengerjakan proyek ilmiah.
Jasmine mengumpulkan sampel es batu dari lima restoran cepat saji terbaik di Florida Selatan, Amerika Serikat (AS).
Dia meneliti es batu yang berasal dari mesin minuman dan es yang berada dalam loket pemesanan.
Sebagai pembanding kesehatan Jasmine juga mengambil sampel dari air toilet dalam restoran tersebut. Selanjutnya semua sampel dibawa untuk diuji di University of South Florida untuk mengetahui kandungan bakteri.
Hasil yang didapat ternyata sangat mengejutkan, es batu tersebut ternyata memiliki kandungan Ecoli yang lebih tinggi dibanding air toilet.
E coli biasanya ditemukan pada air sisa pembuangan dan tentunya ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit.
"Dengan ditemukannya bakteri, tidak menjadi alasan kita harus panik. Meski terlihat mengkhawatirkan, ini adalah temuan baru yang menjadi peringatan agar kita lebih waspada di depannya,” ujar Dr David Katz, kontributor berita kesehatan untuk Good Morning Amerika.
Menurut David dan Jasmine adanya bakteri dalam es batu disebabkan banyak faktor, mesin es yang tidak pernah dibersihkan, banyaknya pegawai restoran cepat saji yang mengambil es dengan menggunakan tangan menyebabkan bakteri mudah ditemui didalam es tersebut. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena air toilet berasal dari pasokan air bersih daerah perkotaan.
Baca juga : Ini Bahaya Konsumsi Sisa Air Minum Dalam Kemasan Setelah 24 JamBisa dibayangkan, berapa banyak kuman yang masuk ketubuh anda ketika anda mengkonsumsi minuman yang dicampur dengan es batu pada restoran cepat saji.
Sepertinya mulai saat ini kita harus membuang jauh-jauh pikiran kita es batu di restoran cepat saji itu aman untuk dikonsumsi. Alangkah lebih baiknya jika kita lebih sering mengkonsumsi es batu buatan sendiri untuk meminimalisir kuman yang masuk dalam tubuh kita.
Jadi intinya adalah lebih baik kurangi mengkonsumsi es batu, jikapun ingin mengkonsumsi minuman dingin lebih baik tidak dicampurkan es batu, langsung mengambil minuman dingin dari kulkas. Ataupun anda bisa membuat es batu sendiri dari rumah, dengan kualitas air yang higienis tentunya.
Ref : Tribunnews.com