Kehamilan adalah masa dimana ibu mengandung
calon bayi hingga melahirkan. Masa ini adalah masa yang dinanti-nantikan oleh
pasangan suami istri, terutama bagi mereka yang tergolong pengantin baru.
Ketika hamil, ibu akan banyak mengalami banyak perubahan hormon dalam tubuh
ibu. Ini dikarenakan dalam tubuh ibu asupan gizi dan nutrisi juga dibagi kepada
sang calon bayi.
Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu harus bisa ibu bedakan, apakah perubahan tersebut karena kehamilan atau karena suatu hal yang lain. Apabila perubahan tersebut terjadi karena suatu hal lain atau sebuah perubahan yang abnormal, ibu harus segera melakukan pengobatan agar tidak terjadi hal-hal yang mungkin bisa saja mempengaruhi janin. Keputihan saat hamil pasti dialami wanita ketika hamil karena perubahan hormon tersebut. Dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah keputihan tersebut adalah suatu keputihan yang normal atau justru disebabkan karena infeksi?
Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu harus bisa ibu bedakan, apakah perubahan tersebut karena kehamilan atau karena suatu hal yang lain. Apabila perubahan tersebut terjadi karena suatu hal lain atau sebuah perubahan yang abnormal, ibu harus segera melakukan pengobatan agar tidak terjadi hal-hal yang mungkin bisa saja mempengaruhi janin. Keputihan saat hamil pasti dialami wanita ketika hamil karena perubahan hormon tersebut. Dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah keputihan tersebut adalah suatu keputihan yang normal atau justru disebabkan karena infeksi?
Ilustrasi keputihan saat hamil (sumber : wellsphere.com) |
Keputihan saat hamil bisa terjadi karena
perubahan hormon seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perubahan hormon
tersebut akan membuat aliran darah ke daerah kewanitaan ibu akan meningkat,
yang kemudian juga mempengaruhi peningkatan cairan v*gina ibu. Sebenarnya,
cairan ini akan membantu mencegah infeksi dari v*gina menuju rahim ibu.
Namun, tidak semua cairan v*gina ini akan membantu ibu mencegah infeksi tersebut. Jika cairan ini sudah tercampur dengan virus, bakteri dan kuman, cairan ini justru akan memberikan pengaruh buruk pada v*gina ibu apabila terjadi infeksi. Infeksi pada v*gina ibu hamil sangat rentan terjadi, hal ini karena ibu hamil akan sulit ketika akan membersihkan daerah kewanitaannya tersebut.
Namun, tidak semua cairan v*gina ini akan membantu ibu mencegah infeksi tersebut. Jika cairan ini sudah tercampur dengan virus, bakteri dan kuman, cairan ini justru akan memberikan pengaruh buruk pada v*gina ibu apabila terjadi infeksi. Infeksi pada v*gina ibu hamil sangat rentan terjadi, hal ini karena ibu hamil akan sulit ketika akan membersihkan daerah kewanitaannya tersebut.
Keputihan saat hamil bisa dikatakan normal
ketika keputihan memiliki warna bening keputihan, tidak berbau dan tidak
membuat ibu hamil merasakan gatal karena keputihan tersebut.
Namun apabila keputihan yang dialami ibu hamil memiliki ciri-ciri seperti cairan keputihan tersebut berwarna kekuningan atau bahkan kehijauan, kemudian lengket dan kental, serta memiliki jumlah yang banyak, gatal, dan berbau tidak sedap kemudian diikuti dengan warna kemerahan disekitar v*gina, maka sebaiknya ibu berhati-hati. Karena keputihan yang seperti itu adalah suatu perubahan hormonal yang abnormal dan membutuhkan penanganan serius.
Namun apabila keputihan yang dialami ibu hamil memiliki ciri-ciri seperti cairan keputihan tersebut berwarna kekuningan atau bahkan kehijauan, kemudian lengket dan kental, serta memiliki jumlah yang banyak, gatal, dan berbau tidak sedap kemudian diikuti dengan warna kemerahan disekitar v*gina, maka sebaiknya ibu berhati-hati. Karena keputihan yang seperti itu adalah suatu perubahan hormonal yang abnormal dan membutuhkan penanganan serius.
Tips mengatasi keputihan saat hamil yang akan dibahas pada artikel kali ini antara lain adalah dengan menjaga kebersihan v*gina, mengeringkan bagian kewanitaan, menggunakan celana yang terbuat dari bahan katun, tidak menggunakan pantyliners, dan juga jangan menggunakan obat kewanitaan terlalu sering serta menghindari melakukan douche v*gina.
Jika perubahan hormonal abnormal terjadi pada ibu dan menyebabkan keputihan dengan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, ibu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan dan mungkin bisa membahayakan kondisi janin ibu.
Jika perubahan hormonal abnormal terjadi pada ibu dan menyebabkan keputihan dengan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, ibu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan dan mungkin bisa membahayakan kondisi janin ibu.